Hal paling
menakutkan adalah bukan ketika kamu sendirian di tempat asing, dan bukan juga
ketika kamu sedang menghadapi ujian penting. Namun hal paling di takuti oleh
kebanyakan orang datang dari hal ketika orang-orang yang paling dicintai yang
bahkan mereka rela mengorbankan nyawa demi mereka itu pergi (astagfirullah
membayangkannya pun ngeri). Siapa? Orang tua. Ibu dan bapa. Pahlawan dalam
setiap kehidupan seorang anak. Inspirasi dan motivasi untuk hidup dengan dan
lebih baik.
Bada sholat Magrib
saya tersungkur tak kuasa menghalau bendungan tetesan hangat yang sudah ditahan
itu pun pecah, jatuh mengalir begitu saja. Tak kuasa sungguh ya Robb. Saya
takut. Takut. Angkat penyakit dari badan ibu dan bapa. Berilah kesembuhan untuk
keduanya. Kuatkan mereka, panjangkanlah umur kedua orang tua saya yang sangat
hamba cintai itu ya Allah.
Fikiran pun tanpa di komando
meluncur mengingat perkataan yang menggentarkan hati. Waktu itu sempat menonton
acara Kick Andy dengan bintang tamu Yahya bersaudara (Tantowi dan Helmi).
Beliau beliau ini bercerita tentang bagaimana perjuangan orang tua mereka
terutama sang ayah hingga mengantarkan anak anaknya ke titik kesuksesan
layaknya sebagai Tantowi dan Helmi yang kita kenal sekarang ini. Dari anak
seorang pedagang kaki lima. Bayang pun bagaimana susahnya, kerja keras,
perjuangan berat tiada tara tiap harinya, belum lagi selimut kekhawatiran akan
hari esok. Ya saya hafal benar rasanya bagaimana, karena adalah saya satu
diantara yang termasuk anak di dalamnya. Benar benar menyentuh dan
menginspirasi sekaligus ikut hanyut di acara talk show tersebut. Diakhir acara
ada satu kalimat yang menggetarkan hati saya yaitu; “Bahagiakan orang tua anda
selagi sempat”.
Tantowi dan Helmi
yang secara financial lebih dari cukup dan mereka BISA membelikan orang tua
mereka apa saja, mengajak kemana saja, atau apa saja lah yang mereka mau ya karena
mereka MAMPU. Namun kesempatan tidak mereka punyai. “Betapa irinya ketika melihat sebuah keluarga yang mengajak ibu bapanya
jalan-jalan keluar negeri. Betapa irinya ketika seorang anak bersama ibu
bapanya bersama-sama menunaikan islam yang kelima, pergi ke tanah suci bersama”
ungkap Tantowi. FYI ayah beliau beliau ini telah perpulang ke rahamatullah
jika tidak salah saat Helmi telah lulus kuliah dan sedang mengikuti tes kerja. Means
sang ayah sukses memenuhi tugas sebagai seorang ayah. Memberi pendidikan kepada
anak anaknya, megantarkan anak anaknya sebagai
orang yang berhasil dalam karir, dan menjadikan kehidupan anak anaknya lebih
baik dari kehidupan yang dirasakan oleh kedua orang tua mereka. Mimpi yang sama
dari setiap ayah di dunia ini.
Trekkkk..
astaga..Beri saya kesempatan untuk membahagiakan ibu dan bapa. Disisa umur
mereka ya Allah. Saya ingin memberikan sesuatu yang manis setelah mereka menjalani
getir dan susahnya hidup untuk memperjuangkan masa depan anak-anaknya.
“Tak tertelan rasanya jika sedang makan
makanan enak sementara anak-anak saya dirumah tanpa tau mereka pernah merasakan
ini atau tidak. Ah sayang sekali jika dimakan, di bawa pulang saja”
“Lebih
baik saya yang sakit dari pada melihat anak-anak saya sakit. Itu membebani
fikiran saya. Biarlah saya yang menggantikan sakit mereka”
“Tak
peduli apa, kebahagiaan anak-anak saya adalah yang utama. Tak peduli dari mana,
asalkan halal anak-anak saya tak akan saya biarkan kesusahan. Mereka harus
makan, harus sekolah, harus jadi orang. Kerja keras ini semuanya hanyalah untuk
mereka.”
“ Ibu
tidak minta apa-apa. Sudah barang umum jika ingin kaya dan naik haji. Semua
pasti mau itu. Namun yang terpenting anak-anak ibu harus hidup dengan baik dan
bahagia. Tidak susah seperti orang tuanya”
Segilintir
lirih Ibu jika sedang berbicara dengan anak-anaknya. Beliau selalu mengajarkan
agar senantiasa melihat kebawah. Tak perlu seperti yang lain melihat keatas. Jalan
pun orang melihat kebawah agar tidak tersandung.
Banyak
sekali yang saya ingin balas. Memang tak akan pernah cukup dan setimpal. Namun setidaknya
saya bisa memberi kebahagiaan untuk kedua orang tua saya. Mimpi saya sederhana.
Saya ingin membuat kedua orang tua saya bangga, bahagia, dan hidup
berkecukupan. Beri saya waktu ya Allah, beri saya kesempatan untuk menjadikan
mimpi saya menjadi nyata. Amin ya
robalalamin :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar