Saya tahu saya
terlampau banyak menyulitkan keluarga saya. Saya hanya bisa membebani mereka
tanpa bisa memberi bantuan apa apa. Sampai detik ini pun sama. Bahkan
lebih. Mimpi saya sangat besar. Jalan fikiran saya juga
berbeda dengan kebanyakan teman teman saya. walaupun dari keluarga yang
tidak berada saya ingin melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya.
Teringat perkataan
guru bimbingan konseling pada saya “mending kamu nyusahin keluarga kamu
sekarang, daripada nanti”. Ya saya masih ingat betul perkataan beliau. Ketika
saya kelas tiga SMA dan mengutarakan niat saya yang ingin melanjutkan kuliah
namun namun terbentur dengan ekonomi keluarga yang tidak mendukung.
namun dengan besar hati saya memutuskan dan meminta pada keluarga untuk
mengabulkan permintaan saya yang satu ini.
Dan alhamdulillah saya
mempunyai keluarga yang teramat sangat pengertian. Mengerti jika pendidikan itu
penting. Harapan besar ada di pundak saya. Harapan bagi seluruh keluar ga saya.
Ya saya di harapkan akan bisa merubah nasib keluarga saya ke arah yang lebih
baik. Meningkatkan kualitas hidup keluarga saya. Meniaikan financial yang menjadi
kelemahan keluarga saya. ya saya..
Tidak ada waktu untuk
duduk manis. berbaring santai atau pergi kesana kemari. fokus pada mimpi. fokus
pada tujuan hidup ini. terserah jika ada yang bilang hidup saya terkesan kaku
tapi ini tidak lain hanya untuk mendapat apa yang saya cita-citakan. PERBAIKAN
NASIB..
Ya
sudahlah yaaa let it flow. Namanya juga hidup pasti ada kalanya dihadapkan
dengan masalah. Masalah datang bukan untuk menjadikannya sebagai penghambat.
Namun masalah yang ditemui adalah sebuah proses yang harus di lalui untuk
penguat mental dan kedewasaan. Live is never flat kata Agnes, ehehheh.