Waktu itu matahari sudah meninggalkan
peraduannya. Ku buka beranda facebookku. Bukan untuk membuat status basi.
Ataupun berchatting ria. Ahh sudah lama sekali rutinitas membosankan itu aku
tinggalkan. Aku hanya melihat-lihat saja. Jariku terhenti pada sebuah link yang
dishare seorang teman. Tak fikir panjang kubuka tautan link tersebut. Link itu
yang berisi sebuah cerita inspiratif. Kubaca hingga selesai. Dan.. SubhanAllah
hanya tiga ayat. Tiga ayat yang menggentarkan hatiku. Aku tersungkur dengan genangan
hangat dipelupuk mata.
Seperti inilah, Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
1.
(وكان فضل الله عليك عظيما)
"Dan karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu
sangat besar". (An Nisa': 113)
2.
(وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا )
"Dan bersabarlah menunggu ketetapan Tuhanmu,
karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan Kami..." (Ath Thur: 48)
3. (ولسوف يعطيك ربك فترضي)
"Dan
sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau
menjadi puas". (Adh Dhuha: 5)
Astagfirullahal azim.. ya Robb apakah
selama ini aku telah ingkar? Apakah selama ini aku meragukan janji-Mu secara
tak sadar? Apakah aku telah menyimpang? Berdosalah aku. Mohon ampuni aku ya
Robbi.. tolong ampuni kekhilafan ini.
Dari tiga ayat itu seperti inilah aku
memaknainya. Bersyukurlah, karunia Allah
sungguh berlimpah. Hidup yang Ia percayakan padamu, nafas yang masih kau hirup,
nikmat sehat jasmani dan rohani, rizki yang kau peroleh, kesenangan dunia yang
kau rasa. Lalu otak yang bisa berfikir, mata yang bisa melihat semua keindahan
duniawi, telinga yang masih bisa mendengar, dan kaki yang mampu berjalan, serta
semua organ tubuhmu yang masih lengkap berfungsi dengan baik. Sunggung
rahmat-Nya selalu mengalir, karunia-Nya sangat besar, dan nikmat dari-Nya tiada
tara, tiada tandingannya, pun tak kan pernah terhitung banyaknya.
Astagfirullah.. Janganlah sampai kufur dengan mengikngkari nimat-nikmat yang
Allah beri. Bersyukur, berterimakasihlah selagi hayat masih dikandung badan. Jangan..!
Kemudian, bersabarlah, jangan berputus asa. Terus berikhtiar dan
berdo’a. Jangan lelah untuk berusaha. Jangan pernah bosan untuk meminta. Allah
menyenangi hamba-hamba-Nya yang selalu datang untuk meminta. Hamba-hamba yang
datang bukan ketika dalam keadaan sulit saja tetapi dikala senang pun demikian.
Hamba-hamba yang datang dengan penuh harap, bahkan tangis memohon. Hamba-hamba
yang selalu datang tak kenal waktu, tak kenal, lelah, tak kenal bosan. Adalah
sabar sebagai kuncinya. Yakinlah, tak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Tak
ada sesuatu yang perlu ditakuti. Tak perlu risau nan gelisah apalagi ragu.
Apa-apa yang menjadi ketetapan Allah itu pasti. Rencana yang Ia buat lebih
indah itu nyata. Ia maha besar. Bukan kah kau percaya pada-Nya?
To get something worth it’s always takes
time. Ya untuk mendapat sesuatu yang berharga itu butuh waktu. Untuk
mendapatkan sesuatu yang bernilai, indah, membahagiakan dan memuaskan hati itu
selalu memerlukan kesungguhan dalam berusaha, pengorbanan yang harus dilakukan,
penantian panjang yang menguji kesabaran, serta do’a yang tidak pernah
putus. Yang kau inginkan pasti akan kau
dapatkan. Mungkin bukan hari ini namun pasti kau akan dapatkan di waktu yang
sangat tepat. Asal kau tidak pernah melupakan bagaimana caranya.
Sesungguhnya tak seharunya kita bersedih
karena masalah yang hadir. Tidak sepantasnya menangis bukan karena menggunungnya
dosa yang kita perbuat. Sangat tidak patut kita mengkhawatirkan tidak kita
ketahui. Kesemuanya itu merupakan sesuatu yang bahkan tidak ada. Itu hanya buatan
kita saja. Manusia memang mahluk lemah.
Tapi apakah kita akan selalu bersembunyi dalam ketidakberdayaan tersebut?
Lupakah kita jikalau kita memiliki Allah yang maha agung, maha perkasa, maha
penolong bantu dan ganti?
Sekarang, mulailah untuk selalu bersyukur
atas limpahan rahmat, berkah, karunia, dan nikmatnya. Sekecil apapun itu. Mari
mulai untuk selalu berprasangka baik pada Allah. Menyerahkan semuanya kepada
Allah. Pasrah, tunduk, dan iklhas. Karena Ia yang maha mengetahui. Ia maha
segala-Nya. Jangan tergesa-gesa meminta segala sesuatu untuk selalu
disegerakan. Tunggulah barang sejenak, nikmati proses yang dilalui. Karena
Allah sangat mencintai proses itu. Jangan malu karena kita selalu meminta.
Malulah kita kalau tidak meminta kepada-Nya. Sama saja jika demikian kita telah
berlaku sombong. Merasa mampu, merasa hebat, merasa tidak membutuhkan lagi
campur tangan Allah disetiap urusan yang kita lakukan. Istigfar nak.. ingat
dimana tempatmu. Darimana kau berasal. Dan kemana kau akan kembali. Allah yang
maha Esa.!!
Seperti itulah, bagaimana cara kita
menghadapi setiap problematika kehidupan itu berbeda-beda. Akankah kita
bersimpuh lebih mendekatkan diri pada sang Ilahi pemilik alam semesta? Atau
pergi kian menjauh melupakan sang pemberi hidup? Jika kita datang kepada-Nya
memohon dan memohon, sudah barang tentu diakhir nanti kepuasaan yang akan kita peroleh.
Namun sebaliknya jikalau kita khianat dengan pergi meninggalkan-Nya, kita hanya
akan menjadi golongan yang tersesat dan merugi.
Naudzubillah….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar