Halaman

Selasa, 01 September 2015

TAWAKAL


Waktu itu matahari sudah meninggalkan peraduannya. Ku buka beranda facebookku. Bukan untuk membuat status basi. Ataupun berchatting ria. Ahh sudah lama sekali rutinitas membosankan itu aku tinggalkan. Aku hanya melihat-lihat saja. Jariku terhenti pada sebuah link yang dishare seorang teman. Tak fikir panjang kubuka tautan link tersebut. Link itu yang berisi sebuah cerita inspiratif. Kubaca hingga selesai. Dan.. SubhanAllah hanya tiga ayat. Tiga ayat yang menggentarkan hatiku. Aku tersungkur dengan genangan hangat dipelupuk mata.
Seperti inilah, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
1.   (وكان فضل الله عليك عظيما)
"Dan karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar". (An Nisa': 113)
2.   (وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا )
"Dan bersabarlah menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan Kami..." (Ath Thur: 48)
3.     (ولسوف يعطيك ربك فترضي)
 "Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas". (Adh Dhuha: 5)

Astagfirullahal azim.. ya Robb apakah selama ini aku telah ingkar? Apakah selama ini aku meragukan janji-Mu secara tak sadar? Apakah aku telah menyimpang? Berdosalah aku. Mohon ampuni aku ya Robbi.. tolong ampuni kekhilafan ini.
Dari tiga ayat itu seperti inilah aku memaknainya. Bersyukurlah,  karunia Allah sungguh berlimpah. Hidup yang Ia percayakan padamu, nafas yang masih kau hirup, nikmat sehat jasmani dan rohani, rizki yang kau peroleh, kesenangan dunia yang kau rasa. Lalu otak yang bisa berfikir, mata yang bisa melihat semua keindahan duniawi, telinga yang masih bisa mendengar, dan kaki yang mampu berjalan, serta semua organ tubuhmu yang masih lengkap berfungsi dengan baik. Sunggung rahmat-Nya selalu mengalir, karunia-Nya sangat besar, dan nikmat dari-Nya tiada tara, tiada tandingannya, pun tak kan pernah terhitung banyaknya. Astagfirullah.. Janganlah sampai kufur dengan mengikngkari nimat-nikmat yang Allah beri. Bersyukur, berterimakasihlah selagi hayat masih dikandung badan. Jangan..!

Kemudian, bersabarlah,  jangan berputus asa. Terus berikhtiar dan berdo’a. Jangan lelah untuk berusaha. Jangan pernah bosan untuk meminta. Allah menyenangi hamba-hamba-Nya yang selalu datang untuk meminta. Hamba-hamba yang datang bukan ketika dalam keadaan sulit saja tetapi dikala senang pun demikian. Hamba-hamba yang datang dengan penuh harap, bahkan tangis memohon. Hamba-hamba yang selalu datang tak kenal waktu, tak kenal, lelah, tak kenal bosan. Adalah sabar sebagai kuncinya. Yakinlah, tak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Tak ada sesuatu yang perlu ditakuti. Tak perlu risau nan gelisah apalagi ragu. Apa-apa yang menjadi ketetapan Allah itu pasti. Rencana yang Ia buat lebih indah itu nyata. Ia maha besar. Bukan kah kau percaya pada-Nya?
To get something worth it’s always takes time. Ya untuk mendapat sesuatu yang berharga itu butuh waktu. Untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai, indah, membahagiakan dan memuaskan hati itu selalu memerlukan kesungguhan dalam berusaha, pengorbanan yang harus dilakukan, penantian panjang yang menguji kesabaran, serta do’a yang tidak pernah putus.  Yang kau inginkan pasti akan kau dapatkan. Mungkin bukan hari ini namun pasti kau akan dapatkan di waktu yang sangat tepat. Asal kau tidak pernah melupakan bagaimana caranya.
Sesungguhnya tak seharunya kita bersedih karena masalah yang hadir. Tidak sepantasnya menangis bukan karena menggunungnya dosa yang kita perbuat. Sangat tidak patut kita mengkhawatirkan tidak kita ketahui. Kesemuanya itu merupakan sesuatu yang bahkan tidak ada. Itu hanya buatan kita saja.  Manusia memang mahluk lemah. Tapi apakah kita akan selalu bersembunyi dalam ketidakberdayaan tersebut? Lupakah kita jikalau kita memiliki Allah yang maha agung, maha perkasa, maha penolong bantu dan ganti?
Sekarang, mulailah untuk selalu bersyukur atas limpahan rahmat, berkah, karunia, dan nikmatnya. Sekecil apapun itu. Mari mulai untuk selalu berprasangka baik pada Allah. Menyerahkan semuanya kepada Allah. Pasrah, tunduk, dan iklhas. Karena Ia yang maha mengetahui. Ia maha segala-Nya. Jangan tergesa-gesa meminta segala sesuatu untuk selalu disegerakan. Tunggulah barang sejenak, nikmati proses yang dilalui. Karena Allah sangat mencintai proses itu. Jangan malu karena kita selalu meminta. Malulah kita kalau tidak meminta kepada-Nya. Sama saja jika demikian kita telah berlaku sombong. Merasa mampu, merasa hebat, merasa tidak membutuhkan lagi campur tangan Allah disetiap urusan yang kita lakukan. Istigfar nak.. ingat dimana tempatmu. Darimana kau berasal. Dan kemana kau akan kembali. Allah yang maha Esa.!!
Seperti itulah, bagaimana cara kita menghadapi setiap problematika kehidupan itu berbeda-beda. Akankah kita bersimpuh lebih mendekatkan diri pada sang Ilahi pemilik alam semesta? Atau pergi kian menjauh melupakan sang pemberi hidup? Jika kita datang kepada-Nya memohon dan memohon, sudah barang tentu diakhir nanti kepuasaan yang akan kita peroleh. Namun sebaliknya jikalau kita khianat dengan pergi meninggalkan-Nya, kita hanya akan menjadi golongan yang  tersesat dan merugi. Naudzubillah….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar