Itulah puncak dari bom waktu yang sudah dipendam untuk sekian lama.
Wajar saja jika kemarin nampak begitu emotional dan under control. Saya jelas
mengerti bagaimana perasaan beliau. Pedih.
Beliau sudah sangat lelah. Lelah karna selalu menjadi yang tersalahkan
meski tak tahu menahu tentang apa. Lelah, harus mengakui kesalahan yang tak
pernah sekalipun dibuat. Lelah, untuk terus diam mendengar sindiran pedas yang
memojokan. Lelah. Lelah…
Batin beliau perih teriris. Nelangsa, mendengar tuduhan-tuduhan yang
menyudutkan. Tuduhan yang menjadikan beliau sebagai tersangka utama tanpa ada
bukti. Bakan tak ada angin tak hujan sekalipun beliau selalu menjadi pihak yang
salah jika terjadi suatu kekeliruan. Bagaimana pun baiknya. Bagaimnapun sudah
kerja kerasnya membantu. Tetap. Tetap saja beliau akan selalu salah. Ya selalu
salah.
Sembilu menahan amarah. Tersiksa menahan luapan gejolaknya. Tersiksa,
untuk selalu menahan diri tidak melewan. Diam untuk mengalah malah diartikan
tak berani berontak, membela diri, atau mengenyahkan semua tuduhan keji itu
semua. Pilu sekali batin beliau. Sungguh sakit.
Ledakan tangisan itu tak seberapa dibanding dengan derita yang selama
ini di pendam. “Makan apapun tak’kan membuat gemuk. Karna disini tersika. Batin
saya menderita” :’( astagfirullah . .
Tangisan itu hanyalah sebuah bentuk atas beban yang sudah tak kuasa
ditanggung lagi. Tangisan itu hanyalah symbol dari luapan emosi yang tertahan
lama. Dan tangisan itu adalah akhir dari kekesalan, amarah, penderitaan, duka,
rasa pilu batin yang tersiksa dan semua rasa sakit menjadi yang selalu
disalahkan.
Sesak dada ini. Mata ini tak bisa untuk berhenti mencucurkan butir
hangatnya. Sakit sekali melihat semua ini. Kenapa harus terjadi ya Allah..
Sabarlah..besarkan hati kembali..kuat tolong kuat.. Bertahanlah
disini.. Tunggu saya sampai saya mampu mewujudkan mimpi dan membuat keadaan
lebih baik lagi. Jauh lebih baik bahkan..
Saat-saat seperti ini bersyukur adalah cara terbaik… Tawakal serta selalu berserah diri kepada Allah SWT. Bersabar lalu lebih mendekatkan diri. Hikmah untuk seetiap masalah yang datang pasti akan kita dapati. . Hal yang sekarang saya pinta adalah agar senyum
bisa berkembang diwajah teduh beliau.. Saya hanya ingin melihat beliau bahagia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar